Pada umumnya orang bisa mengendalikan dan menyadari gerakan tangan
dan kaki karena diatur oleh sistem saraf sadar. Tapi pada penderita
sindrom tangan alien, gerakan tangan benar-benar tidak terkontrol dan
tak disadari yang tentunya sangat merisaukan.
Sindrom tangan alien atau alien hand syndrom
(AHS) bukanlah lelucon. Sindrom tangan alien merupakan gangguan saraf
langka yang mana satu fungsi tangan bergerak tanpa sadar. Sindrom ini
berbeda dengan penyakit Gerakan Bercermin ini dalam dunia medis dikenal
dengan nama Mirror Movement disorder (MM).
Orang
yang menderita sindrom tangan alien biasanya tanpa sadar menggerakkan
tangannya sendiri, seperti menyentuh muka, meraba-raba benda di
sekitarnya atau bahkan merobek-robek pakaian sendiri.
Bahkan
untuk kasus yang cukup ekstrem, orang dengan AHS ini tanpa sadar akan
memasukkan makanan ke dalam mulutnya, mencegah tangan normalnya
menyelesaikan tugas-tugas sederhana sehingga mengakibatkan tersedak,
atau mencekik lehernya sendiri.
"Hal ini tentunya sangat
merisaukan, terkadang orang dengan AHS harus menggunakan tangan yang
normal untuk menahan, memaksa atau mengontrol gerakan dari tangan
aliennya," tulis Frederic Assal, MD, dari Departemen Ilmu Saraf Klinis
di University Hospital di Jenewa, Swiss, dalam edisi online Annals of Neurology, seperti dilansir dari Foxnews, Jumat (11/6/2010).
Meskipun
sindrom ini lebih dipandang sebagai gangguan saraf ketimbang ancaman
medis, pasien sering mengalami masalah psikologis, malu dan
kadang-kadang mengalami kondisi yang membahayakan diri sendiri.
Sindrom tangan alien yang juga dikenal dengan sindrom tangan anarkis (anarchic hand syndrome/AHS), pertama kali diidentifikasi pada tahun 1909 dan hanya ada 40 sampai 50 kasus yang tercatat waktu itu.
Penyebab
sindrom ini masih sangat misterius. Namun, untuk membantu
mengidentifikasi gangguan ini, Assal dan rekannya menggunakan functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) untuk melakukan scan (skrining) otak.
Scan otak dilakukan pada seorang pria usia 70 tahun yang menderita AHS setelah ia menderita stroke.
Scan
otak dilakukan pada saat lengan pria tersebut diikat, sementara ia
beristirahat. Pada saat orang tersebut memindahkan tangannya, hasil scan
otak menunjukkan aktivitas di beberapa daerah otak.
Menurut
Assal, selama terjadi gerakan-gerakan tangan alien, scan otak hanya
menunjukkan aktivitas di sisi kanan otak, yaitu di daerah yang disebut
korteks motor. Gerakan spontan dan sukarela yang melibatkan korteks
motor ini tidak melibatkan bagian-bagian lain dari otak.
Tapi
Assal dan rekannya tidak dapat menemukan pasien lain yang mengalami AHS,
sehingga tidak jelas apakah gejala pada pasien ini mewakili gejala yang
terjadi pada semua pasien sindrom tangan asing.
Namun dengan
hasil ini, dokter setidaknya mengetahui bahwa temuan ini akan memberikan
penjelasan baru tentang kontrol otak gerakan sukarela dan spontan.
Sumber : http://health.detik.com/read/2010/06/11/073514/1376042/763/sindrom-tangan-alien-yang-merisaukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar