Senin, 18 November 2013

Mengapa Cincin Pernikahan ditaruh di Jari Manis?



Pernahkan Kamu bertanya  Kenapa Cincin pernikahan selalu ada di jari manis, kok bukan di jari lain…saya sebetulnya juga bingung tapi setelah baca suatu artikel, menarik juga untuk diperhatikan. Coba deh ikuti langkah berikut ini, kalian pasti takjub karena Tuhan benar-benar membuat keajaiban (ini berasal dari kutipan Cina):
1. Pertama, tunjukkan telapak tangan anda, jari tengah ditekuk ke dalam (lihat gambar).

2. Kemudian, 4 jari yang lain pertemukan ujungnya.
3. Permainan dimulai, 5 pasang jari tetapi hanya 1 pasang yang tidak terpisahkan.
4. Cobalah membuka ibu jari anda, ibu jari mewakili orang tua, ibu jari bisa dibuka karena semua manusia mengalami sakit dan mati. Dengan demikian orang tua kita akan meninggalkan kita suatu hari nanti.
5. Tutup kembali ibu jari anda, kemudian buka jari telunjuk anda, jari telunjuk mewakili kakak dan adik anda, mereka memiliki keluarga sendiri, sehingga mereka juga akan meninggalkan kita.
6. Sekarang tutup kembali jari telunjuk anda, buka jari kelingking, yang mewakili anak-anak. Cepat atau lambat anak-anak juga akan meninggalkan kita.
7. Selanjutnya, tutup jari kelingking anda, bukalah jari manis anda tempat dimana kita menaruh cincin perkawinan anda, anda akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka. Karena jari manis mewakili suami dan istri, selama hidup anda dan pasangan anda akan terus melekat satu sama lain.
semoga Bermanfaat. Selamat Berjuang !!

Petir Abadi di Venezuel

Petir Catatumbo yang misterius adalah sebuah fenomena alam yang unik di dunia. Terletak di muara sungai Catatumbo di Danau Maracaibo. Fenomena ini berupa awan petir yang membentuk sebuah “garis” kilat sepanjang 5 kilometer, setiap 140 – 160 malam dalam setahun, selama 10 jam tiap malam, dan lebih dari 280 kali dalam 1 jam itu. Ini hampir bisa disebut ‘badai permanen’. Petir ini mempunyai intensitas 400.000 ampere dan terlihat hingga 400 km jauhnya. Menurut penelitian, petir ini terjadi karena tumbukan angin yang berasal dari Pegunungan Andes. Petir ini juga dijadikan sebagai navigasi oleh para pelaut.

Senin, 04 November 2013

Tugas 2 smstr 6



TUGAS TUTORIAL  2
Mata kuliah : Bahasa Inggris Untuk Guru SD
Kode mata kuliah : PDGK 4304
1. Tulislah dalam bahasa Inggris !
·         6293
·         09.30
·         02.15
·         08.53
2.      Buatlah 1 kalimat dalam bentuk :
- Present continuous tense
- Present perfect tense
- Present perfect continuous tense
3.       Jelaskan Degree Of Comparison dan berilah contohnya !
4.       Buatlah percakapan di mana Anda sedang melakukan kegiatan berbelanja di pasar tradisional. Gunakanlah ungkapan-ungkapan yang biasanya dipakai dalam kegiatan berbelanja !
5.       Jelaskan perbedaan antara ‘Some’ dan ‘Any’

Sabtu, 26 Oktober 2013

Pengertian Present Continuous Tense

Present Continous Tense adalah bentuk kata kerja yang digunakan untuk membicarakan aksi yang sedang berlangsung sekarang (present) atau rencana di masa depan (future). Karena dapat digunakan pada present atau future, tense ini sering diiringi adverb of time  untuk memperjelasnya.

Rumus Present Continuous Tense

Present continuous tense (disebut juga present progressive tense) dibentuk dengan Auxiliari "be", berupa is/am/are – karena present tense (waktu sekarang),  dan present participle (-ing form). Umumnya present continuous tense hanya terjadi pada aksi berupa Dinamic verb,  tidak stative verb. Mengapa begitu? karena secara umum hanya dynamic verb yang memiliki bentuk continuous.Dengan demikian rumus present continuous tense untuk kalimat positif, negatif, dan interogatif adalah sebagai berikut.
KalimatRumus Present Continuous TenseContoh Present Continuous Tense
positif (+)S + be(am/is/are) + V1-ing/pres.
 participle
The ships are sailing
He is smiling
negatif (-)S + be(am/is/are) + not + V1-ing/pres. participleThe ships are not sailing
He is not smiling
interogatif (?)be(am/is/are) + S + V1-ing/pres. participle?are the ships sailing
Is he smiling

Contoh Present Continuous Tense

Beberapa contoh kalimat present Continuous tense dengan fungsi-fungsinya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
FungsiContoh Kalimat Present Continuous Tense
Present continuous tense untuk membicarakan suatu aksi yang sedang  terjadi sekarang.The maid is brushing the bathroom floor.
(Pembantu sedang menyikat lantai kamar mandi.)
I’m driving a car to Bandung now.
(Saya sedang mengendarai mobil ke Bandung sekarang.)
He’s learning English in order to be a great guide.
(Dia sedang mempelajari bahasa Inggris agar menjadi pemandu wisata yang hebat.)
Present continuous tense untuk membicarakan suatu rencana atau perpindahan ke suatu tempat/kondisi.I’m spending my holiday on Kuta beach next month.
(Saya sedang menghabiskan liburan di pantai Kuta akhir bulan depan.)
You can’t call me this night. I’m going to my best friend’s wedding.
(Kamu tidak dapat menghubungi saya malam ini. Saya sedang pergi ke pernikahan sahabat saya.)
The buses are arriving in an hour.
(Bus-bus tersebut tiba dalam satu jam.)
I’m moving to West Jakarta this month.
(Saya pindah ke Jakarta Barat bulan ini.)
Present continuous tense untuk mengungkapkan kejengkelan atas aksi yang terjadi berulang kali.Why is the wild dog always barking at me?
(Mengapa anjing liar itu selalu menggonggong pada saya?)
I’m getting sick of you always asking the same questions.
(Saya mulai muak dengan kamu yang selalu menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang sama.)
Semoga tulisan pengertian, rumus, fungsi dan contoh kalimat present continous tense  ini bermanfaat dan mohon maaf jika ada kekurangan. Feel free to comment! :).

indonesia dalam catatan dunia

Sejarah Indonesia Di Mata Dunia yang Jarang Kita Ketahui





Pada zaman purba, kepulauan tanah air disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan tanah air dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata.. Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.

Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "Jawa" oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. Dalam bahasa Arab juga dikenal Samathrah (Sumatra), Sholibis (Sulawesi), Sundah (Sunda), semua pulau itu dikenal sebagai kulluh Jawi (semuanya Jawa).

Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah "Hindia". Semenanjung Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang". Sedangkan tanah air memperoleh nama "Kepulauan Hindia" (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau "Hindia Timur" (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).

Pada jaman penjajahan Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur).

Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (bahasa Latin insula berarti pulau).

Awalnya Nusantara
Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang dikenal sebagai Dr. Setiabudi (cucu dari adik Multatuli), memperkenalkan suatu nama untuk tanah air kita yang tidak mengandung unsur kata "India".

Nama itu tiada lain adalah Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.

Pengertian Nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian nusantara zaman Majapahit. Pada masa Majapahit, Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). Sumpah Palapa dari Gajah Mada tertulis "Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa" (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat).

Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyah itu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asli antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu "nusa di antara dua benua dan dua samudra", sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.

Sampai hari ini istilah nusantara tetap dipakai untuk menyebutkan wilayah tanah air dari Sabang sampai Merauke.

Awal Mula Nama Indonesia
Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis:

"... the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians".

Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah "Indian Archipelago" terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.

Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan:

"Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago".

Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.

Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air pada tahun 1864 sampai 1880.

Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.

Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.

Nama indonesisch (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti indisch (Hindia) oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander (pribumi) diganti dengan indonesiër (orang Indonesia).

Kamis, 10 Oktober 2013

SOAL REMEDIAlL kls X 'dk'


TULIS KEMBALI SOAL di Bawah Ini dan Pilih Jawabannya Kemudian Terjemahkan Ke Bahasa Indonesia.
Kerjakan di Kertas Ulanagan !!



      I Think my first memories began when I started school at about five years old. I lived in a suburb of Sydney. I had a happy childhood. I remember playing in a big garden. I fell from a big tree and broke my hand. I remember I had a naughty friend named Giant O, because he was fat. He liked hitting and pulling my head. It was so pathetic. One day I hit him over the head with my bag. His parents were very angry with me. But I didn’t feel sorry at all at that time. Nevertheless, since the Giant-O has become my good friend. It was such an unforgettable childhood.  

1.        What is the story about?

a.           Giant-o the naughty boy.

b.          A child in a suburb.

c.           The writer friend.

d.          The first memories..

e.          Unfergettable childhood.

2.        I lived in suburb of sydney.

The underlined means....

a.           Center city.

b.          Nation.

c.           Village.

d.          Country..

e.          Residential out of city.

3.        These statement are true, except....
      a.  The writer living outside sydney.

b.  The writer fell from a tree.

c.  Giant-O liked hitting and pulling head.

d.  The teacher was very angry  to giant-O.

e.  The writer didn‘ feel sorry

4. “.... suddenly he saw a bird perching on a branch ot a tree.“ (paragraph 2).

The underlined word means ..
a. Walking.
b. Blowing.
c. Slepping.
d. Sitting.
e. Flying.

5.What a marvelous place i’ve ever seen.

What the underlined mean ...
a. Boring
b. Bad.
c. Unexciting.
d. Beautiful.
e. Dull

6.Well – didn’t – i – sleep.
    Arrange into a good order.... 
   a.Didn’t well i sleep. 
   b.I didn’t well sleep. 
   c.Well i didn’t sleep. 
   d.I didn’t sleep well.
   e.Sleep i well didn’t


ESSAY

1. Arrange the jumbled words into correct sentences !

a.   I – calling – was – mom – my – the – when – phone – rang.

2. Change the sentence into simple past tense

a.   Lula did her homework last night.           (+) (-) (?).