Kamis, 11 September 2014

Apakah kamu pernah menghadiri suatu presentasi atau seminar yang begitu membosankan ? Saya yakin pasti pernah. Sekuat apa pun usaha kamu untuk menyimak presentasi itu tetapi konsentrasi kamu selalu mudah buyar kembali dan melanglang buana ke tempat lain. Begitu juga dengan peserta seminar yang lain. Banyak yang menopang dagu, berusaha membuka matanya lebar-lebar, atau banyak yang menguap tkamu bosan dan mengantuk. Kalau kamu sebagai presenter-nya tentu kamu tidak ingin ini terjadi pada peserta seminar kamu bukan ? Seperti halnya bacaan tertulis, sebuah presentasi atau pidato pada umumnya adalah berupa kata atau bahasa, di mana otak kiri kamu saja yang lebih aktif bekerja. Hal ini akan menyebabkan ketidakseimbangan kerja kedua belah otak, yang akhirnya menyebabkan otak kanan kamu menyimbangkannya dengan melamun. Belum lagi, sebuah presentasi juga merupakan sebuah penuturan linier yang tidak disukai oleh otak kita dan bahkan sebenarnya melawan cara kerja alami otak kita sendiri. Linier artinya kronologi, atau berdasarkan urutan waktu. Artinya, kamu akan mendengar dan memasukkan informasi ke dalam otak kamu apa yang diucapkan lebih dahulu oleh si presenter daripada yang diucapkannya belakangan. Dengan kata lain, kamu ”dipaksa” untuk menerima urutan tuturan informasi yang disampaikan oleh presenter tersebut, atau dikatakan linier. Hal ini tentu akan menurunkan pemahaman peserta seminarnya, sebab setiap orang mempunyai asosiasi atau pancaran pikiran yang berbeda-beda, sehingga seharusnya diberikan kebebasan untuk ”menyusun kembali” informasi2 tersebut saat masuk ke dalam otaknya. Lalu apa tips-tips manajemen otak untuk membuat sebuah presentasi yang sanggup mempesona peserta seminar kamu ?
 Berikut ini adalah tips-tips singkatnya :
a. Jika presentasi kamu menggunakan pemandu slides, maka ada beberapa tips untuk itu :
* Pergunakan berbagai warna pada kata-kata di slides kamu. Jangan hanya gunakan 1 warna saja. Ini tujuannya untuk mengaktifkan otak kanan kamu
* Gunakan jenis huruf atau font huruf yang berganti-ganti juga setiap beberapa slides, asal masih merupakan kesatuan ide yang sama. Ini tujuannnya untuk ”memecah” kemonotonan yang akhirnya akan menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan kamu juga.
 b. Cantumkan banyak gambar yang berwarna-warni dalam slides kamu. Ini juga bertujuan untuk mengaktifkan otak kanan kamu dan memperkuat pesan yang ingin kamu sampaikan. Gambar membuat otak peserta seminar menjadi semakin aktif untuk berasosiasi, dan bukankah a picture worths a thousand words. c. Gunakan Mind Map saat menyusun materi presentasi dan saat presentasi itu sendiri.
  Mind Map akan membuat ide-ide presentasi kamu terintegrasi secara lebih baik  Demikian juga untuk peserta seminar, Mind Map akan membantu peserta seminar untuk memahami secara lebih baik dan utuh materi presentasi kamu.  Mind Map hanya mencantumkan kata kunci, sehingga memberikan kebebasan kepada kamu untuk berimprovisasi secara terkontrol dalam presentasi kamu  Mind Map membantu daya ingat kamu akan materi presentasi tersebut. d. Imbangi dengan bahasa tubuh atau body language yang sesuai dengan apa yang sedang kamu sampaikan. e. Selalu pertahankan kontak mata atau eye contact dengan peserta seminar kamu untuk menunjukkan bahwa kamu sedang ”berbicara satu per satu” dengan mereka. f. Dan terakhir, Usahakan menggunakan nada suara yang sedikit berirama. Nada suara yang berirama akan mengaktifkan media auditorial peserta seminar kamu, sehingga telinga kamu akan jadi ”melek” dan mampu mendengar lebih baik dan konsentrasi. Jangan monoton dan datar saja, karena itu akan menimbulkan kemonotonan yang hanya akan mengaktifkan otak kiri kamu saja. Selamat mencoba dan Be A World-class Presenter ! Jelas terlihat bahwa dengan adanya Jeda atau Istirahat atau Break, maka setiap sesi-sesi kecil akan membuat Efek Awalan dan Efek Akhiran masing-masing sehingga grafiknya menjadi seperti ombak seperti gambar di atas sebelah kanan. Informasi yang diserap, yaitu luas area di bawah grafik kurva, tentu lebih luas A1+A2+A3 daripada hanya luas A saja. Dengan demikian, informasi yang berhasil diserap justru semakin banyak dengan adanya jeda atau istirahat atau break yang efektif. Oleh sebab itu, hal-hal yang bisa kamu lakukan sebagai supervisor, manajer atau insan organisasi apa saja adalah antara lain sebagai berikut :  Buatlah jadwal jeda atau istirahat secara berkala dan terjadwal dalam rapat, presentasi, seminar atau kegiatan kamu lainnya  Yang terpenting bukan durasi jeda/istirahatnya, tetapi adalah frekuensi jeda/istirahatnya  Buatlah jeda/istirahat yang bervariasi Jeda atau istirahat itu bisa berupa : a. Istirahat seperti biasa b. Ganti topik lain sesaat c. Icebreaking : permainan, kuiz lucu, tebak-tebakan, gerakan, dan sebagainya d. Tidur (jika memungkinkan) e. Dan sebagainya Selamat mencoba !